Saturday, May 21, 2011

KATA MUTIARA

Smile is the shortest distance between two people.
Senyum adalah jarak yang terdekat antara dua manusia .

Real power does not hit hard , but straight to the point.
Kekuatan yang sesungguhnya tidak memukul dengan keras , tetapi tepat sasaran

You have to endure caterpillars if you want to see butterflies. (Antoine De Saint)
Anda harus tahan terhadap ulat jika ingin dapat melihat kupu-kupu. (Antoine De Saint)

Only the man who is in the truth is a free man.
Hanya orang yang berada dalam kebenaranlah orang yang bebas.

Every dark light is followed by a light morning.
Malam yang gelap selalu diikuti pagi yang tenang.

Laughing is healthy, especially if you laugh about yourself.
Tertawa itu sehat, lebih-lebih jika mentertawakan diri sendiri.

The danger of small mistakes is that those mistakes are not always small.
Bahayanya kesalahan-kesalahan kecil adalah bahwa kesalahan-kesalahan itu tidak selalu kecil.
Kesalahan kecil bisa mengakibatkan kesalahan yang lebih besar. Bersamaan dengan kesalahan itu, persoalannya bisa menjadi besar pula. Maka kesalahan kecil pun harus segera dibetulkan.

To be silent is the biggest art in a conversation.
Sikap diam adalah seni yang terhebat dalam suatu pembicaraan.

The worst in the business world is the situation of no decision. (Napoleon).
Yang terparah dalam dunia usaha adalah keadaan tidak ada keputusan. (Napoleon).

Dig a well before you become thirsty.
Galilah sumur sebelum Anda merasa haus.

Good manners consist of small sacrifices.
Sopan – santun yang baik yang terdiri dari pengorbanan –pengorbanan kecil.

IDEAS ARE ONLY SEEDS, TO PICK THE CROPS NEEDS PERSPIRATION.
GAGASAN-GAGASAN HANYALAH BIBIT, MENUAI HASILNYA MEMBUTUHKAN KERINGAT.

LAZINESS MAKES A MAN SO SLOW THAT POV ERTY SOON OVERTAKE HIM.
KEMALASAN MEMBUAT SESEORANG BEGITU LAMBAN SEHINGGA KEMISKINAN SEGERA MENYUSUL.

THOSE WHO ARE ABLE TO CONTROL THEIR RAGE CAN CONQUER THEIR MOST SERIOUS ENEMY.
SIAPA YANG DAPAT MENAHAN MARAHNYA MAMPU MENGALAHKAN MUSUHNYA YANG PALING BERBAHAYA.

KNOWLEDGE AND SKILLS ARE TOOLS, THE WORKMAN IS CHARACTER.
PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN ADALAH ALAT, YANG MENENTUKAN SUKSES ADALAH TABIAT.

A HEALTHY MAN HAS A HUNDRED WISHES, A SICK MAN HAS ONLY ONE.
ORANG YANG SEHAT MEMPUNYAI SERATUS KEINGINAN, ORANG YANG SAKIT HANYA PUNYA SATU KEINGINAN

A MEDICAL DOCTOR MAKES ONE HEALTHY, THE NATURE CREATES THE HEALTH. (Aristoteles)
SEORANG DOKTER MENYEMBUHKAN, DAN ALAM YANG MENCIPTAKAN KESEHATAN. (Aristoteles)

THE MAN WHO SAYS HE NEVER HAS TIME IS THE LAZIEST MAN.(Lichtenberg)
ORANG YANG MENGATAKAN TIDAK PUNYA WAKTU ADALAH ORANG YANG PEMALAS.(Lichterberg)

POLITENESS IS THE OIL WHICH REDUCES THE FRICTION AGAINST EACH OTHER. (Demokritus).
SOPAN-SANTU ADALAH IBARAT MINYAK YANG MENGURANGI GESEKAN SATU DENGAN YANG LAIN. (Demokritus).

A DROP OF INK CAN MOVE A MILLION PEOPLE TO THINK.
SETETES TINTA BISA MENGGERAKAN SEJUTA MANUSIA UNTUK BERFIKIR.

WE CAN TAKE FROM OUR LIFE UP TO WHAT WE PUT TO IT.
APA YANG BISA KITA DAPAT DARI KEHIDUPAN KITA TERGANTUNG DARI APA YANG KITA MASUKKAN KE SITU.

REAL POWER DOES NOT HIT HARD, BUT STRAIGHT TO THE POINT.
KEKUATAN YANG SESUNGGUHNYA TIDAK MEMUKUL DENGAN KERAS, TETAPI TEPAT SASARAN

IF YOU LEAVE EVERYTHING TO YOUR GOOD LUCK, THEN YOU MAKE YOUR LIFE A LOTTERY.
JIKA ANDA MENGANTUNGKAN DIRI PADA KEBERUNTUNGAN SAJA, ANDA MEMBUAT HIDUP ANDA SEPERTI LOTERE.

REAL POWER DOES NOT HIT HARD, BUT STRAIGHT TO THE POINT.
KEKUATAN YANG SESUNGGUHNYA TIDAK MEMUKUL DENGAN KERAS, TETAPI TEPAT SASARAN.

BEING CAREFUL IN JUDGING AN OPINION IS A SIGN OF WISDOM.
KEHATI-HATIAN DALAM MENILAI PENDAPAT ORANG ADALAH CIRI KEMATANGAN JIWA.

YOU RECOGNIZE BIRDS FROM THEIR SINGGING, YOU DO PEOPLE FROM THEIR TALKS.
BURUNG DIKENAL DARI NYANYIANNYA, MANUSIA DARI KATA-KATANYA.

ONE OUNCE OF PREVENT IS EQUAL TO ONE POUND OF MEDICINE.
SATU ONS PENCEGAHAN SAMA NILAINYA DENGAN SATU PON OBAT.

  • kumpulan kata bijak
Les
Giblin pernah mengatakan 90 persen kegagagalan dalam kehidupan seseorang
adalah karena gagal dalam membina hubungan baik dengan orang lain.

Dale Carnegie
“Anda bisa memiliki lebih banyak teman dalam waktu 2 minggu
dengan menjadi pendengar yang baik daripada 2 tahun dengan berusaha membuat
orang lain tertarik kepada Anda.”

Frank Tyger menyatakan
kalau persahabatan sejati terdiri dari telinga yang mau mendengarkan, hati
yang mau memahami dan tangan yang siap menolong.

G. Arthur Keough, Pendidik
Kebesaran seseorang tidak terlihat ketika ia berdiri dan memberi perintah, tetapi ketika ia berdiri sama tinggi dengan orang lain dan membantu orang lain untuk mengeluarkan yang terbaik dari diri mereka guna mencapai sukses.

Oliver Goldsmith, penyair
Tindakan Anda memiliki kekuatan yang lebih dahsyat untuk mempengaruhi orang lain dari pada perkataan Anda.

(Joseph Addison)
Rahmat sering datang kepada kita dalam bentuk kesakitan, kehilangan dan kekecewaan; tetapi kalau kita sabar, kita segera akan melihat bentuk aslinya.
seorang pecundang tak tahu apa yang akan dilakukannya bila kalah, tetapi sesumbar apa yang akan dilakukannya bila menang.
Sedangkan, pemenang tidak berbicara apa yang akan dilakukannya bila ia menang, tetapi tahu apa yang akan dilakukannya bila
kalah.

(Eric Berne)
Kegagalan adalah sesuatu yang bisa kita hindari dengan; tidak mengatakan apa-apa, tidak melakukan apa-apa dan tidak menjadi apa-apa.

(Denis Waitley)
qertink Berkata
kita tak tahu kapan kita bisa menghirup napas atau melihat mentari karena hidup adalah suatu perjalanan. perjalanan itu akan berarti jika hidup kita mempunyai makna untuk sesama .

gannia Berkata
Hadapilah smua msalah dlam hdupmu dngan slalu trsenyum.
Mskipun diatas tansisan dn rintihan hatimu sekalipun.
Tetap brpikiran positif.
Berusaha semampu kita, mncoba ikhlas, sabar, kuat dn ttp tegar berdiri.
Yakini dirimu seyakin-yakinnya bhwa smua akn brubh mnjdi lbh baik.

TEMAN MENANGIS, Kamu mungkin akan melupakan orang yang tertawa denganmu, tetapi tidak mungkin melupakan orang yang pernah menangis denganmu. (Khalil Gibran)
PEMAHAMAN DIRI, Orang-orang berkata, jika ada yang dapat memahami dirinya sendiri, ia akan dapat memahami semua orang. Tapi aku berkata, jika ada yang mencintai orang lain, ia dapat mempelajari sesuatu tentang dirinya sendiri.(Khalil Gibran)

Kepengecutan yang paling besar adalah ketika kita membuktikan kekuatan kita kepada kelemahan orang lain –Jacques Audiberti
Yang terpenting adalah menguasai diri sendiri –Eckermann
Seorang Intelektual adalah orang yang pikirannya menjaga pikirannya sendiri –Albert Camus
Kerendahan hati merupakan ruang tunggu bagi kesempurnaan –Marcel Ayme
Kebahagiaan lebih banyak menipu daripada kesusahan –Martin Luther
Jiwa-jiwa yang kuat tidak iri hati dan tidak takut. Iri hati merupakan kesangsian dan takut merupakan kekerdilan 

–Balzac
Prasangka dibenci bukan karena dirinya sendiri, tetapi karena ia menyebabkan ornang-orang mempercayainya 

–Marcel Atland
Hari adalah bagai sepatu yang harus dipakai untuk berjalan –Steve Orlen
Jangan takut dengan kesalahan. Kebijaksanaan biasanya lahir dari kesalahan (Paul Galvin, founder Motorola)
Hidup itu seperti musik, yang harus di komposisi oleh telinga, perasaan dan instink, bukan oleh peraturan (Samuel Butler)
Saya harus mencintai negara saya dan keadilan –Albert Camus
Diam bukanlah cara untuk membuktikan kesalahan .–Henry Wheeler Shaw
Orang yang tidak sabar akan menunggu dua kali –Mack McGinnis
Gagasan tidak turun dari langit yang abstrak, tetapi muncul dari tanah dan pekerjaan –Alain
Alasan mengapa kekuatiran membunuh lebih banyak orang dibanding dengan kecelakaan kerja, adalah karena lebih banyak orang yang penuh kekuatiran dari pada bekerja.– Robert Frost
Diberkatilah orang yang terlalu sibuk untuk kuatir pada siang hari, dan terlalu lelah untuk kuatir di malam harinya .– 

Phil Marquart
Apabila perjalanan menjadi sulit, orang yang ulet akan berjalan terus.–Knute Rockne
Di dunia ini benda-benda tidak akan berubah, kecuali kalau ada yang mengubahnya .–James A.Garfield
Hari bagai sepatu yang harus dipakai untuk berjalan –Steve Orlen
Jangan buang hari ini dengan mengkuatirkan hari esok. Gunung pun terasa datar ketika kita sampai ke puncaknya. 

–Phi Delta Kappan
Sedikit orang kaya yang memiliki harta. Kebanyakan harta yang memiliki mereka –Robert G. Ingersoll
Bukan masalah-masalahmu yang mengganggumu,tetapi cara Anda memandang masalah-masalah itu.Semuanya bergantung pada cara Anda memandang sesuatu . — Epictetus
Compassion is the basic of all morality –Arthur Schopenhauer
Emas yang murni diperoleh melalui proses pembakaran dengan api dan penyaringan
Expresi sejati dari diri manusia adalah pada saat ia berdansa sesuai irama dan musiknya.Tubuh tidak pernah berdusta. 

–Agnes de Mille
Tak ada yang menarik,jika Anda tidak merasa tertarik –Helen MacInnes
Aturan nomor satu bagi masyarakat yang benar-benar beradab adalah membiarkan manusia berbeda-beda –David Grayson
Hidup manusia penuh dengan bahaya, tetapi justru di situlah letak daya tariknya –Edgar Alnsel Mowrer
Anda tidak dapat merencanakan masa yang akan datang berdasarkan masa lalu –Edmund Burke
Kita tidak bisa mengingkari kesan bahwa manusia umumnya menggunakan standar yang keliru. Mereka mencari kekuatan,sukses dan kekayaan untuk diri mereka sendiri, memuji diri mereka di hadapan orang lain dan mereka memandang rendah pada apa yang sebenarnya berharga dalam hidup –Sigmund Freud
Demokrasi itu baik.Saya mengatakan demikian karena sistem yang lain buruk. –Jawaharlal Nehru
Kebencian seperti halnya cinta, berkobar karena hal-hal kecil –Balzac
Penderitaan adalah pelajaran –Aesop
Universitas ada hanya untuk menemukan dan menyampaikan kebenaran — Robert Maynard Hutchins
Orang berkulit putih, orang berkulit hitam, orang berkulit kuning, semua air matanya asin –Claude Aveline
Sukses adalah keberhasilan yang anda capai di dalam menggunakan talenta-talenta yang telah Allah berikan kepada Anda 

–Rick Devos
Tidak ada masa depan yang gemilang bagi mereka yang telah kehilangan pengharapan dan imannya. –Samuel Rutherford
Hiduplah sedemikian rupa sehingga Anda tidak akan merasa malu ketika orang laing berbicara tentang keluarga Anda. 

–Will Rogers
Manusia merencanakan, namun Tuhan yang menentukan. –Thomas A. Kempis
Milioner yang suka tertawa jarang dijumpai. Pengalamanku adalah kekayaan mudah membuat senyum hilang 

—Andrew Carnegie
Karakter seperti berlian yang mampu menggores semua bebatuan lainnya. — Cyrus A.Bartol
Bekerja keras sekarang, merasakan hasilnya nanti; bermalas-malas sekarang, merasakan akibatnya nanti. — John C. 

Maxwell
Kehilangan kekayaan masih dapat dicari kembali, kehilangan kepercayaan sulit didapatkan kembali. — Erich Watson
Orang termiskin yang aku ketahui adalah orang yang tidak mempunyai apa-apa kecuali uang. John D.Rockefeller
Bekerja keras sekarang, merasakan hasilnya nanti ; bermalas-malas sekarang, merasakan akibatnya nanti — John C Maxwell
Realitas selalu lebih konservatif daripada ideologi — Raymond Aron

Membuat Tulisan Bergerak dan Berwarna " marquee"

TULISAN BOLAK BALIK KIRI KANAN
TULISAN KANAN KE KIRI

atau variasi lainnya?

Mudah kok sob tongkrongin aja tutorial ini, nih saya kasih script / kodenya.

Untuk Tulisan bolak balik kirikanan seperti diatas pakai ini :

<font face='Arial' color='#000000'><marquee behavior="alternate">TEXT</font></marquee>

Kanan Ke Kiri :
<font face='Arial' color='#000000'><marquee>TEXT</font></marquee>

Kiri Ke Kanan :
<font face='Arial' color='#000000'><marquee direction="right">TEXT</font></marquee>

Ke Atas :
<center><font face='Arial' color='#000000'><marquee direction="up">TEXT</font></marquee></center>

Ke Bawah :
<center><font face='Arial' color='#000000'><marquee direction="down">TEXT</font></marquee></center>

Ke Atas Bawah Atas Bawah :
<center><font face='Arial' color='#000000'><marquee direction="up" behavior="alternate">TEXT</font></marquee></center>

ZigZag :
<font face='Arial' color='#000000'><marquee behavior="alternate" direction="up" width="80%"><marquee direction="right">TEXT</font></marquee></marquee>

kiri kanan Zigzag :
<font face='Arial' color='#000000'><marquee behavior="alternate" direction="up" width="80%"><marquee direction="right" behavior="alternate">TEXT</font></marquee></marquee>



Catatan :

- Arial adalah Jenis huruf, bisa sob ganti dengan yang lain seperti time news roman, monotype corsive, dll
- TEXT bisa diganti dengan kata atau kalimat yang ingin kamu tulis warna dan bergerak tersebut.
- #000000 adalah contoh warna tulisan hitam, jika ingin mengganti silahkan pilih warna seperti yang saya sediakan di bawah. Misal untuk membuat tulisannya berwarna biru, #000000 diganti dengan kode #0000ff


pilihan warna :
-----------------
merah : ff0000
kuning : ffff00
hijau : 00cc00
ungu : ff00ff
biru : 0000ff
orange : ff6600
biru muda : 3399ff
pink : ff66ff

Friday, May 20, 2011

Cara Hidup Tenang Tanpa Beban

Hidup ini kadang membuat kita strees karena kita sering kali di hadapkan pada masalah masalah yang timbul di kehidupan kita,dan terkadang masalah sangat menganggu kehidupan kita seperti tidur tidak nyaman,kualitas kerja yang tidak baik,emosional dan lain sebagainya,cara agar kita hidup tenang yaitu ada beberapa hal yaitu:

1.Bekrja dengan baik,mengerjakan tugas sesuai dengan apa yang di tugaskan.
2.Tidak membawa masalah ke tempat lain,selesaikan masalah yang ada tanpa menunggu nunggu waktu lagi
3.Tidak banyak berhayal apa yang kita inginkan karean itu hanya akan jadi beban buat kita.
4.Bekerja keras karena hanya dengan cara tersebut dapat tercapai apa yang kita inginkan.
5.Tidak perlu memikirkan denagan apa yang akan terjadi besok atau lusa.
6.Berpikir bagaimana nanti jangan nanti bagaimana karena jika berpikir nanti bagaimana itu akan mendorong kita untuk berhayal danhal tersebut bisa menjadi kebiasaan kita.
7.Percaya dan yakin bahwaTuhan tidak akan memberikan cobaan yang tidak sesuai dengan kemampuan kita,jadi cobaan apapun harus kita syukuri dan lalui.
8.Selalu beribadah kepada Tuhan karena dengan ridhonya segala sesuatu bisa terjadi
9.Hormati rekan maupun saudara kita
10.Jangan memebiasakan diri untuk membicarakan orang lain.
11.Positif thinking
 
Selamat mencoba semoga hidup anda menjadi tenang setelah menerapkan apa yang yang di uraikan di atas,Terima kasih.

Tuesday, May 17, 2011

Dendam ? ? ?

salahkah jika terlalu dendam dengan seseorang ?
tidak !
karena terlalu sakit hati ini untuk memaafkan
untuk melupakan
kata maaf,
sulitkah untukmu mengucapnya ?
kau yang merasa tak bersalah
kau yang telah sangat menyakiti
kau tahu bagaimana rasanya diacuhkan ?
tak dianggap ?
jika  kau rasakan semua perlakuanmu
bahkan kau pun tak akan dengan mudah memaafkan
dendam,
itu yang sering dikatakan orang padaku
tapi,
bagiku ini hanya meminta penjelasan
yang harusnya kau ungkapkan dari dahulu
jika sulit bagimu menganggapku
maka lebih sulit bagiku menganggapmu
dendam,
apapun itu yang dikatakan orang,
memang itu kenyataannya
tak bisa memaafkanmu
sebelum hati ini terpuaskan
entah atas penderitaanmu
ataupun atas penjelasan yang tak pernah
dan mungkin tak akan pernah kau ungkapkan
maka maafkanlah aku,
aku tidak punya maaf untukmu . . .

Jawaban Itu Ada di Hatimu

Jawab tak selalu hadir untuk sebuah tanya
Jawab mampu menjelma menjadi ragam rupa
Karena sejatinya ia adalah pilihan
Yaa..memilih untuk menjelma menjadi apapun itu
Tidak benar kalau diam itu pertanda ‘iya’ atau pertanda ‘tidak’
Kertas ujian bisa saja kosong ketika fikiran tak mampu menuntun pena mengurai jawab
Sah-sah saja kan??
Dan kau pun harus sudah siap dengan konsekuensinya
Tuhan saja seringkali menjawab pertanyaanmu dengan cara dan wujud yang berbeda
Cara dan wujud yang kadang tidak kau inginkan seperti torehanmu dalam asa
Hidup memang sebuah perjalanan menemukan jawab
Hingga kaki lunglai menapaki jejak
Hingga tangan tak mampu menggapai langit
Hingga jiwa lelah mencari makna
Kau masih belum menemukannya??
Ooh…mungkin belum saatnya
Setelah kau menunggu lama tapi masih belum menemukannya??
Jika Dia tidak menghendaki, waktu pun bukan sebuah parameter rupanya
Hatimu yang paling dalam lah yang mampu menafsir
Hatimu yang paling jernih lah yang mampu memaknai
Hati yang terkait dengan buhul cinta Illahi

Monday, May 16, 2011

DUNIA ISLAM

    •  Sejarah Hidup Muhammad Saw : Ketika Umar BerIslam

    Waktu itu Umar bin Khathab adalah pemuda yang gagah perkasa, berusia antara tiga puluh dan  tiga puluh  lima  tahun. Tubuhnya  kuat  dan  tegap,  penuh emosi dan cepat naik darah. Kesenangannya berfoya-foya dan minum-minuman keras. Namun terhadap keluarga ia bijaksana dan lemah-lembut. Dari kalangan Quraisy dialah yang paling keras memusuhi kaum Muslimin. Tatkala itu Muhammad SAW sedang berkumpul dengan sahabat-sahabatnya yang tidak ikut hijrah, dalam sebuah rumah di Shafa. Di antara mereka ada Hamzah pamannya, Ali bin Abi Thalib sepupunya, Abu Bakar dan Muslimin yang lain. Pertemuan  mereka  ini  diketahui  Umar. Ia pun pergi ke tempat mereka, hendak membunuh Muhammad. Dengan demikian bebaslah Quraisy, dan mereka kembali bersatu setelah mengalami perpecahan. Di tengah jalan ia bertemu dengan Nu'aim bin Abdullah. Setelah mengetahui maksudnya, Nu'aim berkata, "Umar, engkau  menipu  diri  sendiri.  Kau kira keluarga  Abdi Manaf akan membiarkanmu merajalela begini sesudah engkau membunuh Muhammad? Tidak, lebih baik kau pulang saja ke rumah dan perbaiki keluargamu sendiri!" Pada  waktu  itu  Fatimah,  saudaranya,  beserta Sa'id bin Zaid suaminya sudah masuk Islam. Setelah mengetahui hal ini dari Nu'aim, Umar cepat-cepat pulang dan langsung menemui mereka. Di tempat itu ia mendengar ada orang  membaca Al-Qur'an. Setelah  merasa ada orang yang sedang mendekati, orang yang membaca itu sembunyi dan Fatimah menyembunyikan lembaran yang dibawanya. "Aku mendengar suara bisik-bisik apa itu?" tanya Umar. Karena mereka tidak mengakui, Umar membentak lagi dengan suara lantang. "Aku sudah mengetahui, kamu menjadi pengikut Muhammad dan menganut agamanya!"  katanya  sambil  menghantam Sa'id keras-keras. Fatimah, yang berusaha hendak  melindungi suaminya, juga mendapat pukulan keras. Kedua suami isteri itu marah. "Ya,  kami  sudah  Islam.  Sekarang  lakukan apa saja maumu!" teriak mereka. Namun Umar jadi gelisah sendiri setelah melihat darah di muka saudaranya  itu.   Ketika itu juga lalu timbul rasa iba dalam hatinya. Ia menyesal. Dimintanya kepada  saudaranya supaya lembaran yang mereka baca itu diberikan kepadanya.  Setelah membacanya, wajah Umar tiba-tiba berubah. Ia merasa menyesal sekali atas  perbuatannya. Bergetar jiwanya setelah membaca isi lembaran itu. Ada sesuatu yang  luar biasa dan agung yang ia rasakan. Ada sebuah seruan yang begitu luhur. Sikapnya jadi lebih bijaksana. Ia keluar membawa hati yang sudah lembut dan jiwa yang tenang. Ia langsung menuju  ke tempat Nabi Muhammad dan sahabat-sahabatnya berkumpul di Shafa. Ia meminta izin masuk, lalu menyatakan dirinya masuk Islam. Dengan adanya Umar dan Hamzah dalam barisan Islam, maka kaum Muslimin mendapat benteng dan perisai yang lebih kuat. Dengan Islamnya Umar, kedudukan Quraisy menjadi lemah. Mereka kembali mengadakan pertemuan guna menentukan langkah lebih lanjut. Sebenarnya peristiwa  ini telah memperkuat kedudukan kaum Muslimin, telah memberikan unsur baru berupa kekuatan yang luar biasa yang menyebabkan kedudukan Quraisy terhadap kaum Muslimin dan kedudukan mereka terhadap Quraisy sudah tidak seperti dulu lagi. Keadaan kedua belah pihak ini kemudian diteruskan oleh suatu perkembangan politik baru; penuh dengan peristiwa, pengorbanan dan kekerasan hingga menyebabkan terjadinya hijrah dan munculnya Muhammad sebagai politikus di samping sebagai Nabi dan Rasul.

  • Sejarah Hidup Muhammad SAW: Raja yang Bijak

      Kedua orang utusan itu adalah Amr bin Ash dan Abdullah bin Abi Rabiah. Kepada Najasyi dan  para pembesar istana mereka mempersembahkan hadiah-hadiah dengan  maksud agar mereka sudi mengembalikan orang-orang yang hijrah dari Makkah itu. "Paduka  Raja,"  kata mereka, "Penduduk Makkah yang datang ke negeri paduka ini adalah budak-budak kami yang tidak punya malu. Mereka meninggalkan agama bangsanya  dan  tidak pula menganut agama paduka. Mereka membawa agama  yang  mereka ciptakan sendiri, yang tidak kami kenal dan tidak juga paduka. Kami diutus kepada paduka oleh pemimpin-pemimpin mereka,  oleh orang-orang  tua, paman mereka dan keluarga mereka sendiri, supaya paduka sudi mengembalikan orang-orang itu." Sebenarnya kedua utusan itu telah mengadakan persetujuan dengan pembesar-pembesar istana, setelah menerima hadiah-hadiah dari penduduk Makkah, mereka akan membantu  usaha  mengembalikan  kaum Muslimin itu kepada pihak Quraisy. Pembicaraan mereka ini tidak diketahui raja. Tetapi  baginda  menolak  sebelum mendengar sendiri keterangan dari  pihak Muslimin.  Lalu  dimintanya  mereka  datang menghadap. "Agama  apa  ini  yang  sampai  membuat tuan-tuan meninggalkan masyarakat tuan-tuan sendiri, tetapi tidak  juga tuan-tuan menganut agamaku,  atau  agama  lain?"  tanya Najasyi setelah mereka datang. Yang diajak bicara ketika itu ialah Ja'far bin Abi Thalib. "Paduka Raja,"  katanya,  "Ketika  itu  kami  masyarakat  yang bodoh,  kami  menyembah berhala, bangkai pun kami makan. Segala kejahatan kami lakukan, memutuskan  hubungan  dengan kerabat, dengan  tetangga pun  kami  tidak baik, yang kuat menindas yang lemah. Demikian keadaan kami, sampai Tuhan  mengutus  seorang rasul  dari  kalangan kami yang sudah kami kenal asal usulnya, dia jujur, dapat dipercaya dan bersih pula." Ja'far melanjutkan, "Ia mengajak  kami menyembah  hanya  kepada Allah Yang Maha Esa, dan meninggalkan batu-batu  dan  patung-patung  yang  selama itu kami sembah.  Ia menganjurkan kami untuk tidak berdusta untuk berlaku jujur serta  mengadakan  hubungan keluarga  dan  tetangga yang baik, serta menyudahi pertumpahan darah dan  perbuatan  terlarang  lainnya.  Ia  melarang  kami memakan harta anak yatim atau mencemarkan  wanita-wanita  yang bersih. Ia meminta kami menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya. Selanjutnya kami disuruh melakukan shalat, membayar zakat dan berpuasa." "Karena itulah, tambah Ja'far, "Masyarakat  kami  memusuhi  kami, menyiksa dan  menghasut supaya meninggalkan agama kami dan kembali menyembah berhala, kembali membenarkan segala keburukan yang pernah kami lakukan dulu. Oleh karena mereka memaksa, menganiaya, menekan dan menghalang-halangi kami dari agama kami, maka kami pun keluar pergi ke negeri tuan ini. Tuan jugalah  yang  menjadi  pilihan kami. Senang sekali kami berada di dekat tuan, dengan harapan di sini takkan ada penganiayaan." "Adakah ajaran Tuhan yang dibawanya itu yang dapat tuan-tuan bacakan kepada kami?" tanya Raja itu lagi. "Ya,"  jawab  Ja'far, lalu membacakan Surah Maryam dari ayat pertama sampai pada firman Allah: "...maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: 'Bagaimana  kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?' Berkata Isa, 'Sesungguhnya aku ini hamba Allah. Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dan menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali!" (QS Maryam: 29-33). Setelah mendengar bahwa keterangan itu membenarkan apa yang tersebut dalam  Injil, pemuka-pemuka istana terkejut. "Kata-kata yang keluar dari sumber yang mengeluarkan kata-kata Yesus Kristus," kata mereka. Najasyi lalu berkata (kepada kedua orang utusan Quraisy), "Kata-kata ini dan yang dibawa oleh Musa, keluar dari sumber cahaya yang sama. Tuan-tuan pergilah. Kami takkan menyerahkan mereka kepada tuan-tuan!" Keesokan harinya Amr bin Ash kembali menghadap Raja dengan mengatakan bahwa  kaum Muslimin mengeluarkan tuduhan yang luar biasa terhadap Isa anak Maryam.  "Panggillah mereka dan tanyakan apa yang mereka katakan itu!" perintah Najasyi. Setelah mereka datang, Ja'far berkata, "Tentang dia, pendapat kami seperti yang dikatakan Nabi kami. Dia adalah hamba Allah dan utusan-Nya, ruh-Nya dan firman-Nya yang disampaikan kepada perawan Maryam." Najasyi lalu mengambil sebatang tongkat dan menggoreskannya di lantai. Dan dengan gembira berkata, "Antara agama tuan-tuan dan agama kami sebenarnya tidak lebih dari garis ini." Setelah mendengar keterangan dari kedua belah pihak, nyatalah bagi Najasyi, bahwa kaum Muslimin itu mengakui  Isa, mengenal adanya Kristen dan menyembah Allah. Selama di Abisinia kaum Muslimin merasa aman dan tenteram. Ketika kemudian disampaikan kepada mereka, bahwa permusuhan pihak Quraisy sudah berangsur  reda, mereka lalu kembali ke Makkah untuk pertama kalinya. Sementara Rasulullah SAW pun masih di Makkah. 
  • Sejarah Hidup Muhammad SAW: Hijrah yang Pertama

  Sikap dan   kata-kata keponakannya  itu oleh  Abu  Thalib disampaikan  kepada  Bani   Hasyim  dan Bani Muthalib. Dimintanya  supaya Muhammad dilindungi dari tindakan  Quraisy. Mereka semua menerima usul  ini,  kecuali  Abu  Lahab. Ia terang-terangan menyatakan  permusuhannya. Abu Lahab menggabungkan diri dengan pihak lawan.

Periode yang dilalui Muhammad SAW ini adalah periode paling dahsyat yang pernah dialami oleh sejarah umat manusia. Baik Muhammad atau mereka yang menjadi pengikutnya, bukanlah orang-orang yang menuntut harta kekayaan, kedudukan atau kekuasaan, melainkan orang-orang yang menuntut kebenaran.

Nabi Muhammad adalah orang yang mengharapkan bimbingan bagi mereka yang  mengalami  penderitaan, dan membebaskan  mereka  dari belenggu paganisme yang rendah, yang menyusup ke dalam jiwa manusia sampai ke lembah kehinaan yang sangat memalukan.

Demi tujuan rohani yang luhur itulah, Rasulullah mengalami siksaan. Penyair-penyair   memakinya, orang-orang Quraisy berkomplot hendak membunuhnya di Ka'bah. Rumahnya dilempari  batu,  keluarga dan pengikut-pengikutnya diancam. Namun itu semua malah membuat beliau makin tabah dan gigih meneruskan dakwah.

Pada suatu  hari Abu Jahal bertemu dengan Muhammad SAW, ia mengganggunya, memaki-makinya dan mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas. Namun Rasulullah tidak melayaninya. Ditinggalkannya Abu Jahal tanpa sepatah kata pun.

Hamzah, pamannya dan saudaranya sesusuan, yang masih berpegang pada kepercayaan Quraisy, adalah seorang  laki-laki  yang  kuat  dan  ditakuti. Ia  mempunyai kegemaran  berburu. Bila ia kembali dan berburu, terlebih dulu mengelilingi Ka'bah sebelum langsung pulang ke rumahnya.

Hari itulah ia mengetahui bahwa keponakannya mendapat gangguan Abu Jahal. Ia marah dan langsung pergi ke Ka’bah dan menemui Abu Jahal. Setelah dijumpainya, diangkatnya busurnya lalu dipukulkannya keras-keras di kepala Abu Jahal. Beberapa orang dan Bani Makhzum mencoba membela Abu Jahal. Namun tidak jadi. Mereka khawatir akan timbul bencana yang membahayakan.

Setelah itulah kemudian Hamzah menyatakan masuk Islam. Ia berjanji kepada Muhammad akan membelanya dan akan berkorban di jalan Allah sampai akhir hayatnya.

Pihak Quraisy merasa sesak  dada  melihat  Muhammad  dan kawan-kawannya makin hari makin kuat. Di samping itu, gangguan dan  siksaan  yang  dialamatkan  kepada  mereka,  tidak  dapat mengurangi iman mereka dan tidak dapat  menghalangi  mereka melakukan kewajiban agama.

Terpikir oleh Quraisy akan membebaskan diri dari Muhammad, dengan  cara seperti yang mereka bayangkan, memberikan segala keinginannya. Mereka rupanya lupa bahwa keagungan dakwah  Islam,  kemurnian esensi  ajaran  ruhaninya  yang  begitu tinggi, berada di atas segala pertentangan ambisi politik.

Utbah bin  Rabiah,  seorang bangsawan  Arab  terkemuka,  mencoba  membujuk  Quraisy ketika mereka bertemu dan mengatakan bahwa ia akan bicara dengan  Muhammad dan menawarkan hal-hal yang barangkali mau diterimanya. Mereka mau  memberikan apa saja kehendaknya, asal ia dapat dibungkam.

Ketika itulah Utbah bicara dengan Muhammad. "Anakku,"  katanya, "Seperti kau ketahui, dari segi keturunan, engkau mempunyai tempat di kalangan kami. Engkau telah membawa soal besar ke tengah-tengah masyarakatmu, sehingga mereka cerai-berai  karenanya.  Sekarang dengarkanlah, kami akan menawarkan beberapa hal,  kalau-kalau  sebagian  dapat kau terima. Kalau dalam hal ini yang kau inginkan  adalah  harta, kami pun siap mengumpulkan harta kami. Sehingga hartamu akan menjadi yang terbanyak di antara kami. Kalau kau menghendaki kedudukan, kami  angkat engkau di atas kami semua. Kami takkan memutuskan  suatu  perkara  tanpa  persetujuanmu. Kalau kedudukan  raja  yang  kau inginkan,  kami nobatkan kau sebagai raja kami."

Selesai ia bicara, Muhammad membacakan Surah As-Sajdah. Utbah terdiam mendengarkan kata-kata yang begitu indah itu. Dilihatnya sekarang yang berdiri di  hadapannya  itu  bukanlah seorang  laki-laki  yang  didorong  oleh  ambisi  harta, kedudukan  atau  kerajaan, juga  bukan  orang   yang   sakit, melainkan orang yang mau menunjukkan kebenaran, mengajak orang kepada kebaikan. Ia  mempertahankan sesuatu  dengan  cara  yang baik, dengan kata-kata penuh mukjizat.

Selesai  Muhammad SAW membacakan  itu, Utbah pergi kembali kepada Quraisy.  Apa  yang  dilihat  dan   didengarnya itu sangat memesonakan dirinya. Ia terpesona karena kebesaran orang itu. Penjelasannya sangat menarik sekali. Penjelasan Utbah ini tidak menyenangkan pihak Quraisy. Juga pendapatnya supaya Muhammad dibiarkan saja, tidak menggembirakan mereka.

Gangguan terhadap kaum Muslimin makin menjadi-jadi, sampai-sampai ada yang dibunuh, disiksa dan semacamnya.  Waktu itu Nabi SAW menyarankan  supaya  mereka berpencar-pencar. Ketika mereka bertanya kepadanya  kemana  mereka  akan  pergi, Rasulullah menasihati supaya mereka pergi ke Abisinia yang rakyatnya menganut agama Kristen. "Tempat itu  diperintah  seorang  raja dan tak ada orang yang dianiaya di situ. Itu bumi jujur, sampai nanti Allah membukakan jalan buat kita semua," kata Rasulullah.

Sebagian kaum Muslimin lalu berangkat ke Abisinia guna menghindari  fitnah  dan  tetap mempertahankan agama. Mereka berangkat dengan melakukan dua kali hijrah. Yang pertama terdiri dari sebelas orang pria dan empat wanita. Dengan sembunyi-sembunyi mereka keluar dari Makkah  mencari  perlindungan. Kemudian mereka mendapat tempat yang baik di bawah Najasyi, penguasa Abisinia.

Ketika kemudian tersiar berita bahwa kaum Muslimin di Makkah telah selamat dari  gangguan Quraisy, mereka pun lalu kembali pulang. Namun ternyata mereka mengalami kekerasan lagi dari Quraisy, melebihi yang sudah-sudah. Mereka pun kembali lagi ke Abisinia. Kali  ini  terdiri  dari  delapan puluh orang pria tanpa kaum istri  dan  anak-anak. Mereka  tinggal di Abisinia hingga Nabi SAW hijrah ke Yatsrib. 
  •  Sejarah Hidup Muhammad SAW: Sang Nabi Terakhir
  Khadijah pergi menjumpai saudara sepupunya, Waraqah bin Naufal.  Waraqah adalah  seorang  penganut  agama  Nasrani  yang sudah mengenal Injil dan  sudah  pula  menerjemahkannya  sebagian  ke  dalam bahasa  Arab. Khadijah menuturkan apa yang dilihat dan didengar Muhammad.

Waraqah  menekur  sebentar, kemudian berkata, "Maha  Kudus Ia, Maha Kudus. Demi Dia yang memegang  hidup  Waraqah.  Khadijah,  percayalah! Dia telah menerima  Namus  Besar seperti yang pernah diterima Musa. Dan sungguh dia adalah Nabi umat  ini.  Katakan  kepadanya  supaya tetap tabah!"

Khadijah pulang. Dilihatnya Muhammad masih tidur. Dalam tidur yang demikian itu, tiba-tiba ia menggigil, napasnya terlihat sesak dengan keringat yang sudah membasahi wajahnya. Ia terbangun, manakala didengarnya malaikat datang membawakan wahyu kepadanya: "Hai orang yang berselimut! Bangunlah dan sampaikan  peringatan. Dan  agungkan  Tuhanmu.  Pakaianmu pun bersihkan. Dan hindarkan perbuatan dosa. Jangan  kau  memberi,  karena  ingin  menerima lebih  banyak. Dan demi Tuhanmu, tabahkan hatimu." (QS Al-Muddatstsir: 17).

"Waktu tidur dan istirahat  sudah  tak  ada  lagi,  Khadijah," katanya. "Jibril   membawa perintah supaya  aku  memberi peringatan kepada umat manusia, mengajak  mereka,  dan  supaya mereka  beribadah  hanya  kepada  Allah.  Tapi siapa yang akan kuajak? Dan siapa pula yang akan mendengarkan?"

Sesudah  peristiwa  itu,  pada  suatu hari Muhammad pergi akan mengelilingi  Ka'bah.  Di tempat itu Waraqah menjumpainya. Sesudah Muhammad menceritakan keadaannya, Waraqah berkata, "Demi Dia Yang memegang hidup Waraqah.  Engkau  adalah Nabi  atas umat ini. Engkau telah menerima Namus Besar seperti yang  pernah  disampaikan  kepada  Musa.  Pastilah   kau   akan didustakan   orang,   akan   disiksa,  akan  diusir  dan  akan diperangi. Kalau sampai pada waktu itu aku masih hidup,  pasti aku  akan  membela  yang  di pihak Allah dengan pembelaan yang sudah diketahui-Nya pula."

Sekarang Rasulullah SAW berpikir, bagaimana akan mengajak Quraisy supaya turut beriman, padahal ia tahu benar mereka sangat kuat mempertahankan  kebatilan  itu.  Mereka bersedia berperang dan mati untuk itu. Ditambah  lagi  mereka  masih  sekeluarga  dan sanak famili yang dekat.

Sementara ia dalam kekhawatiran, sesudah sekian  lama  terhenti, tiba-tiba datang Jibril membawa firman Allah: "Demi pagi cerah yang gemilang. Dan  demi  malam  bila senyap kelam.  Tuhanmu  tidak  meninggalkan  kau,  juga  tidak merasa benci. Dan sungguh, hari kemudian  itu  lebih  baik  buat  kau daripada  yang  sekarang.  Dan  akan segera ada pemberian dari Tuhan kepadamu. Maka engkau pun akan bersenang  hati. Bukankah Ia mendapati kau seorang yatim,  lalu  diberi-Nya  tempat berlindung?  Dan  Ia  mendapati  kau  tak  tahu  jalan,   lalu diberi-Nya  kau  petunjuk?  Karena  itu,  terhadap  anak yatim,  jangan kau bersikap bengis. Dan tentang orang  yang  meminta, jangan  kau  tolak.  Dan tentang kurnia Tuhanmu, hendaklah kau sebarkan." (QS Adh-Dhuha: 1-11)

Allah SWT kemudian mengajarkan  Nabi shalat,   maka  ia pun shalat,  Khadijah  ikut  pula shalat. Selain puteri-puterinya, tinggal bersama keluarga itu Ali  bin Abi Talib  sebagai anak muda yang belum baligh.

Tatkala Muhammad dan Khadijah sedang shalat, tiba-tiba Ali menyeruak masuk.  Dilihatnya kedua orang itu sedang ruku' dan sujud serta membaca beberapa ayat  Al-Qur'an yang sampai pada waktu itu sudah diwahyukan kepadanya.

Ali berdiri tertegun,  "Kepada  siapa  kalian  sujud?" tanyanya setelah selesai shalat.

"Kami  sujud  kepada  Allah," jawab Nabi SAW. "Yang mengutusku menjadi nabi dan memerintahkan aku mengajak manusia menyembah Allah."

Lalu Muhammad pun mengajak sepupunya itu beribadah kepada Allah semata, tiada bersekutu serta menerima agama yang dibawa Nabi utusan-Nya, dengan meninggalkan berhala-berhala semacam Lata dan Uzza. Muhammad lalu  membacakan  beberapa  ayat  Qur'an.  Ali sangat terpesona karena ayat-ayat itu luar biasa indahnya.
  • Sejarah Hidup Muhammad SAW: Pemilik Gelar Al-Amin

Muhammad tinggal dengan pamannya, menerima apa yang ada. Ia melakukan pekerjaan yang biasa dikerjakan oleh mereka yang seusia  dia. Bila tiba bulan-bulan suci, kadang ia tinggal di Makkah dengan keluarga,  kadang  pergi  bersama  mereka   ke pasar-pasar yang berdekatan dengan Ukaz, Majanna dan Dzu'l Majaz,  mendengarkan sajak-sajak  yang  dibawakan  oleh penyair-penyair Mudhahhabat  dan  Mu'allaqat.

Ia mendambakan cahaya hidup yang  akan lahir dalam  segala  manifestasi kehidupan, dan yang akan dicapainya hanya dengan dasar kebenaran. Kenyataan  ini  dibuktikan  oleh julukan yang diberikan orang kepadanya dan bawaan yang ada dalam dirinya. Itu sebabnya, sejak ia masih anak-anak, gejala kesempurnaan, kedewasaan dan  kejujuran  hatinya, sudah tampak. Sehingga semua penduduk Makkah memanggilnya Al-Amin (yang dapat dipercaya).

Yang menyebabkan dia lebih banyak merenung dan berpikir, adalah pekerjaannya menggembalakan kambing sejak dalam masa mudanya itu. Dia menggembalakan  kambing keluarganya dan kambing penduduk Makkah. Dengan gembira ia  menyebutkan  saat-saat yang  dialaminya  pada  waktu menggembala itu. Di antaranya ia berkata, "Nabi-nabi yang diutus Allah  itu  gembala  kambing. Musa  diutus,  dia gembala kambing, Daud diutus, dia gembala kambing. Aku diutus, juga gembala  kambing keluargaku di Ajyad."

Gembala kambing  yang  berhati  terang  itu, dalam udara yang bebas lepas di siang hari, dalam kemilau  bintang  bila  malam sudah  bertahta,  menemukan  suatu  tempat  yang serasi untuk pemikiran dan permenungannya. Ia menerawang dalam suasana alam demikian, karena ia ingin melihat sesuatu di balik semua itu. Dalam  pelbagai manifestasi alam ia mencari suatu penafsiran tentang penciptaan semesta ini. Ia melihat dirinya sendiri.

Pemikiran dan permenungan demikian membuat ia jauh dari segala pemikiran  nafsu  manusia duniawi. Ia berada lebih tinggi dari itu sehingga adanya hidup palsu yang sia-sia akan tampak jelas di hadapannya. Oleh sebab itu, dalam  perbuatan  dan tingkah-lakunya, Muhammad terhindar dari segala penodaan nama yang sudah diberikan kepadanya oleh penduduk Makkah, dan memang begitu adanya: Al-Amin.

Karena itu ia terhindar dari cacat. Yang sangat  terasa  benar nikmatnya,  ialah  bila  ia sedang berpikir atau merenung. Dan kehidupan berpikir dan merenung serta  kesenangan bekerja sekadarnya seperti menggembalakan kambing, bukanlah suatu cara hidup yang  membawa kekayaan berlimpah-limpah baginya.  Dan memang  tidak  pernah memedulikan hal itu. Dalam hidupnya ia memang menjauhkan diri dari  segala  pengaruh materi.

Bukankah  dia juga yang pernah berkata, "Kami adalah golongan yang hanya makan bila merasa lapar, dan bila sudah makan tidak sampai  kenyang?"  Bukankah  dia juga yang sudah dikenal orang hidup dalam kekurangan selalu dan minta supaya orang bergembira menghadapi penderitaan hidup? Cara hidup yang mengejar harta dengan  serakah demi pemenuhan hawa nafsu, sama sekali tidak pernah dikenal Muhammad selama  hidupnya.

Suatu ketika ia mendengar berita, bahwa Khadijah binti Khuwailid mengupah orang-orang Quraisy untuk menjalankan perdagangannya. Khadijah adalah seorang wanita  pedagang yang kaya dan dihormati, mengupah orang yang akan memperdagangkan hartanya itu. Berasal dari Keluarga (Bani) Asad, ia bertambah kaya setelah dua kali menikah dengan keluarga Makhzum, sehingga dia menjadi seorang penduduk Makkah terkaya. Ia menjalankan bisnisnya dengan bantuan sang ayah, Khuwailid, dan beberapa orang kepercayaannya. Beberapa pemuka Quraisy pernah melamarnya, tetapi ditolaknya. Ia yakin mereka itu melamar hanya karena memandang hartanya.

Tatkala Abu Thalib mengetahui, bahwa Khadijah sedang menyiapkan perdagangan yang akan dibawa dengan kafilah ke Syam, ia memanggil keponakannya—yang ketika itu sudah berumur dua puluh lima tahun.

"Anakku," kata Abu Thalib, "Aku bukan orang  berpunya.  Keadaan makin menekan  kita juga. Aku mendengar,  bahwa  Khadijah mengupah orang dengan dua ekor  anak  unta. Tapi aku tidak setuju kalau akan mendapat upah semacam itu juga. Setujukah kau kalau hal ini kubicarakan dengan dia?"

"Terserah paman," jawab Muhammad.

Abu Talib pun pergi mengunjungi Khadijah:

"Khadijah, setujukah kau mengupah Muhammad?" tanya Abu Thalib. "Aku mendengar engkau mengupah orang dengan dua ekor anak unta. Tapi buat Muhammad aku tidak setuju kurang dari empat ekor."

"Kalau permintaanmu itu buat orang yang jauh dan tidak kusukai,  akan  kukabulkan,  apalagi buat orang yang dekat dan kusukai." Demikian jawab Khadijah.

Kembalilah sang paman kepada keponakannya dengan  menceritakan peristiwa  itu.  "Ini  adalah  rejeki  yang  dilimpahkan Tuhan kepadamu," katanya.

Setelah mendapat nasihat paman-pamannya Muhammad pergi dengan Maisara,  budak Khadijah. Dengan mengambil jalan padang pasir kafilah itu pun berangkat   menuju Syam. Perjalanan ini menghidupkan kembali kenangannya tentang perjalanan yang pertama dulu itu. Hal ini membuatnya lebih banyak bermenung, berpikir tentang segala yang pernah dilihat dan didengar sebelumnya; tentang peribadatan dan  kepercayaan-kepercayaan di Syam atau di pasar-pasar sekeliling Makkah.

Dengan kejujuran dan kemampuannya ternyata Muhammad mampu benar  memperdagangkan barang-barang Khadijah, dengan cara bisnis yang lebih  menguntungkan daripada yang dilakukan orang lain sebelumnya. Setelah tiba waktunya kembali, mereka membeli segala barang dagangan dari Syam yang kira-kira akan disukai oleh Khadijah.
Dalam perjalanan kembali kafilah itu singgah di Mar'z Zahran. Ketika itu Maisara   berkata, "Muhammad, cepat-cepatlah kau menemui Khadijah dan ceritakan pengalamanmu. Dia akan mengerti hal itu."

Muhammad berangkat dan tengah  hari  sudah  sampai  di  Makkah. Ketika   itu  Khadijah  sedang  berada  di  ruang  atas.  Bila dilihatnya Muhammad di atas unta dan  sudah  memasuki  halaman rumahnya,  ia  turun  dan  menyambutnya.  Didengarnya Muhammad bercerita dengan bahasa yang begitu fasih tentang perjalanannya serta  laba yang diperolehnya, demikian juga mengenai barang-barang Syam yang dibawanya. Khadijah  gembira dan  tertarik  sekali  mendengarkan. 

Sesudah  itu,  Maisara pun datang pula yang lalu bercerita juga tentang Muhammad, betapa halusnya wataknya, betapa tinggi budi pekertinya. Hal ini menambah  pengetahuan  Khadijah di samping yang sudah diketahuinya sebagai pemuda Makkah yang besar jasanya.

Dalam waktu singkat saja kegembiraan Khadijah ini telah berubah menjadi rasa cinta, sehingga dia—yang sudah berusia empat puluh tahun dan telah menolak lamaran pemuka-pemuka dan pembesar-pembesar Quraisy—tertarik  juga hatinya  mengawini  pemuda  ini, yang tutur kata dan pandangan matanya telah menembusi kalbunya. Pernah ia  membicarakan  hal itu  kepada  saudaranya  yang  perempuan—kata sebuah sumber, atau dengan sahabatnya, Nufaisa  binti  Munya—kata  sumber lain.
Nufaisa pergi menjajagi Muhammad seraya berkata, "Kenapa kau tidak mau kawin?"

"Aku tidak punya apa-apa sebagai persiapan perkawinan,"  jawab Muhammad.

"Kalau itu disediakan dan yang melamarmu itu cantik, berharta, terhormat dan memenuhi syarat, tidakkah akan kau terima?"

"Siapa itu?"

Nufaisa menjawab hanya dengan sepatah kata, "Khadijah!"

"Dengan cara bagaimana?" tanya Muhammad. Sebenarnya ia sendiri berkenan  kepada Khadijah sekalipun hati kecilnya belum lagi memikirkan soal perkawinan, mengingat Khadijah sudah menolak permintaan hartawan-hartawan dan bangsawan-bangsawan Quraisy.

Setelah pertanyaan itu Nufaisa berkata, "Serahkan hal itu kepadaku."

Maka Muhammad pun menyatakan persetujuannya. Tak  lama kemudian Khadijah menentukan waktunya yang kelak akan dihadiri oleh paman-paman Muhammad supaya dapat bertemu dengan keluarga Khadijah guna menentukan hari pernikahan.

Kemudian pernikahan itu berlangsung dengan diwakili oleh paman Khadijah,  Umar  bin  Asad,  sebab  Khuwailid  ayahnya sudah meninggal  sebelum  Perang  Fijar.  Hal  ini dengan sendirinya telah membantah apa yang biasa dikatakan,  bahwa  ayahnya  ada tapi  tidak menyetujui perkawinan itu dan bahwa Khadijah telah memberikan minuman keras sehingga ia mabuk dan  dengan  begitu perkawinannya dengan Muhammad kemudian dilangsungkan.

Di sinilah dimulainya lembaran baru dalam kehidupan Muhammad. Dimulainya kehidupan sebagai suami-isteri dan ibu-bapak. Suami-isteri yang harmonis dan sebagai ibu-bapak yang telah merasakan pedihnya kehilangan anak, sebagaimana pernah dialami Muhammad yang telah kehilangan ibu-bapak ketika masih kecil.
  • Sejarah Hidup Muhammad SAW: Ditinggal Orang-Orang Terkasih

  Lima tahun masa yang ditempuhnya itu telah memberikan kenangan yang  indah  dan kekal dalam jiwanya. Demikian juga Ibu Halimah dan keluarganya, tempat dia  menumpahkan  rasa  kasih sayang dan hormat selama hidupnya itu.

Penduduk  daerah  itu  pernah  mengalami  suatu  masa paceklik sesudah perkawinan Muhammad dengan Khadijah. Bilamana Halimah kemudian mengunjunginya, sepulangnya ia dibekali dengan harta Khadijah berupa unta yang dimuati air  dan  empat  puluh  ekor kambing. Dan setiap dia datang dibentangkannya pakaiannya yang paling berharga untuk tempat duduk Ibu Halimah sebagai tanda penghormatan.

Sesudah  lima  tahun, Muhammad kembali kepada ibunya. Kemudian Abdul Muthalib mengasuh cucunya itu. Ia memeliharanya dengan sungguh-sungguh dan mencurahkan kasih sayangnya kepada cucu ini.

Lebih-lebih lagi kecintaan kakek itu kepada cucunya ketika Aminah kemudian membawa anaknya itu ke Madinah untuk diperkenalkan kepada saudara-saudara kakeknya dari pihak Keluarga Najjar.

Dalam perjalanan itu dibawanya juga Ummu Aiman, budak perempuan yang ditinggalkan ayahnya dulu. Sesampai mereka di Madinah, kepada anak itu  diperlihatkan rumah tempat ayahnya meninggal dulu serta tempat ia dikuburkan. Itu adalah yang pertama kali ia merasakan sebagai anak yatim.

Sesudah cukup sebulan mereka tinggal di Madinah, Aminah sudah bersiap-siap  akan  pulang. Ia  dan  rombongan kembali pulang dengan dua ekor unta yang membawa mereka dari Makkah. Tetapi di tengah perjalanan, ketika mereka sampai  di Abwa', ibunda Aminah menderita sakit, yang kemudian meninggal dan dikuburkan pula di tempat itu.

Anak  itu  oleh  Ummu  Aiman  dibawa  pulang  ke Makkah, pulang menangis dengan hati yang pilu, sebatang kara. Ia makin merasa kehilangan; sudah ditakdirkan  menjadi  anak  yatim. Baru beberapa hari yang lalu ia mendengar dari ibundanya keluhan duka kehilangan ayah semasa ia masih dalam kandungan. Kini ia melihat sendiri di hadapannya, sang ibu pergi untuk tidak kembali lagi, seperti ayahnya dulu. Tubuh  yang masih kecil itu kini dibiarkan memikul beban hidup yang berat, sebagai yatim-piatu.

Lebih-lebih  lagi  kecintaan Abdul Muthalib kepadanya. Tetapi sungguhpun begitu, kenangan sedih sebagai anak yatim-piatu itu bekasnya masih menggurat dalam jiwanya sehingga di dalam Qur'an pun disebutkan,  ketika  Allah  mengingatkan  Nabi  akan nikmat yang dianugerahkan kepadanya itu: "Bukankah engkau dalam keadaan yatim-piatu? Lalu diadakan-Nya orang yang akan melindungimu?  Dan  menemukan  kau  kehilangan  pedoman, lalu ditunjukkan-Nya jalan itu?" (QS Adh-Dhuha: 6-7)

Kenangan yang memilukan hati ini barangkali akan  terasa  agak meringankan juga sedikit, sekiranya Abdul Muthalib masih dapat hidup lebih lama lagi. Tetapi orang tua  itu  juga  meninggal, dalam  usia delapan puluh tahun, sedang Muhammad waktu itu baru berumur delapan  tahun. Sekali lagi  Muhammad  dirundung kesedihan  karena  kematian  kakeknya  itu, seperti yang sudah dialaminya  ketika  ibunya  meninggal.  Begitu  sedihnya  dia, sehingga   selalu  ia  menangis  sambil  mengantarkan  keranda jenazah sampai ke tempat peraduan terakhir.

Bahkan sesudah itu pun ia masih tetap mengenangkannya sekalipun sesudah  itu,  di  bawah asuhan Abu Thalib pamannya ia mendapat perhatian  dan  pemeliharaan  yang   baik sekali. mendapat perlindungan sampai masa kenabiannya, yang terus demikian hingga pamannya itu pun akhirnya meninggal.

Pengasuhan Muhammad dipegang oleh Abu  Thalib,  sekalipun  dia bukan yang tertua di antara saudara-saudaranya. Saudara tertua adalah Harits, tapi dia tidak seberapa mampu. Sebaliknya Abbas yang mampu, tapi dia kikir sekali dengan hartanya. Oleh karena itu, ia hanya memegang urusan siqaya (pengairan) tanpa mengurus rifada  (makanan). Sekalipun dalam kemiskinannya itu, tapi Abu Thalib mempunyai  perasaan paling halus dan terhormat di kalangan Quraisy. Dan tidak pula mengherankan  kalau Abdul Muthalib menyerahkan asuhan Muhammad kemudian kepadanya.

Abu Thalib mencintai kemenakannya itu sama seperti Abdul Muthalib juga. Karena kecintaannya itu  ia  mendahulukan kemenakan daripada anak-anaknya sendiri. Budi pekerti Muhammad yang luhur, cerdas, suka berbakti dan baik hati, itulah  yang lebih menarik hati pamannya.

Pernah pada suatu ketika ia akan pergi ke Syam membawa dagangan—ketika itu usia Muhammad baru duabelas tahun—mengingat sulitnya perjalanan menyeberangi padang pasir, tak terpikirkan olehnya akan  membawa  Muhammad. Akan  tetapi  Muhammad  yang  dengan  ikhlas  menyatakan  akan menemani pamannya  itu. Hal inilah yang menghilangkan  sikap ragu-ragu dalam hati Abu Thalib.

Anak  itu  lalu  turut  serta  dalam rombongan kafilah, hingga sampai di Bushra di  sebelah  selatan  Syam.  Dalam  buku-buku riwayat  hidup  Muhammad  diceritakan,  bahwa dalam perjalanan inilah ia bertemu dengan rahib Bahira,  dan  bahwa  rahib  itu telah  melihat  tanda-tanda  kenabian  padanya  sesuai  dengan petunjuk cerita-cerita Kristen. Sebagian sumber menceritakan, bahwa rahib itu  menasehatkan  keluarganya  supaya  jangan terlampau  dalam  memasuki  daerah Syam, sebab dikhawatirkan orang-orang Yahudi  yang  mengetahui  tanda-tanda  itu  akan berbuat jahat terhadap dia.

Tampaknya Abu Thalib tidak banyak membawa harta dari perjalanannya itu. Ia tidak lagi mengadakan perjalanan demikian. Malah sudah merasa cukup dengan yang sudah diperolehnya itu. Ia menetap di Makkah mengasuh anak-anaknya yang banyak  sekalipun dengan harta yang tidak  seberapa.
  • Sejarah Hidup Muhammad SAW: Sang Calon Nabi

Dua tahun lagi anak itu tinggal  di  sahara,  menikmati  udara pedalaman  yang  jernih  dan bebas, tidak terikat oleh sesuatu ikatan jiwa, juga tidak oleh ikatan materi.

Pada masa itu, sebelum usianya mencapai  tiga tahun, ketika itulah  terjadi  cerita  yang banyak dikisahkan orang. Yakni, bahwa sementara  ia  dengan  saudaranya  yang  sebaya itu sedang berada di belakang rumah di luar pengawasan keluarganya, tiba-tiba anak Keluarga Sa'ad itu kembali pulang sambil berlari, dan berkata kepada ibu-bapaknya, "Saudaraku yang dari Quraisy itu telah diambil oleh dua orang laki-laki  berbaju putih. Dia dibaringkan, perutnya dibedah, sambil di balik-balikkan."

Dan tentang Halimah ini ada juga diceritakan. Halimah berkata, "Lalu saya pergi dengan ayahnya (suaminya) ke tempat itu. Kami jumpai dia sedang berdiri.  Mukanya pucat-pasi. Kuperhatikan dia. demikian juga ayahnya. Lalu kami tanyakan, 'Kenapa kau, Nak?' Dia menjawab, 'Aku didatangi oleh dua orang laki-laki berpakaian putih. Aku dibaringkan, lalu perutku dibedah. Mereka mencari sesuatu di dalamnya. Tak tahu aku apa yang mereka cari."

Halimah dan suaminya kembali pulang ke rumah. Orang itu sangat ketakutan, kalau-kalau anak itu kesurupan. Sesudah  itu, dibawanya  anak  itu  kembali  kepada  ibunya  di Makkah.

Atas peristiwa ini Ibnu Ishaq membawa sebuah hadits Nabi sesudah kenabiannya. Tetapi dalam menceritakan peristiwa ini Ibnu Ishaq nampaknya  hati-hati  sekali  dan   mengatakan bahwa sebab dikembalikannya kepada ibunya bukan karena cerita adanya dua malaikat itu, melainkan—seperti cerita Halimah kepada Aminah—ketika  ia di bawa pulang oleh Halimah sesudah disapih, ada beberapa orang Nasrani Abisinia  memerhatikan Muhammad  dan menanyakan kepada Halimah tentang anak itu.

Dilihatnya belakang anak itu, lalu mereka berkata, "Biarlah kami bawa anak ini kepada raja kami di  negeri  kami. Anak  ini  akan menjadi orang penting. Kamilah yang mengetahui keadaannya."
Halimah lalu cepat-cepat menghindarkan diri  dari mereka  dengan  membawa  anak  itu.

Baik kaum orientalis maupun beberapa kalangan kaum Muslimin sendiri tidak merasa puas dengan cerita dua malaikat  ini  dan menganggap sumber  itu lemah  sekali.  Yang  melihat  kedua laki-laki (malaikat) dalam cerita penulis-penulis sejarah  itu hanya  anak-anak  yang  baru  dua tahun lebih sedikit umurnya. Begitu juga umur Muhammad waktu itu.

Akan tetapi sumber-sumber itu   sependapat   bahwa  Muhammad  tinggal  di  tengah-tengah Keluarga Sa'ad itu sampai mencapai usia lima  tahun.  Andaikata peristiwa  itu  terjadi  ketika ia berusia dua setengah tahun, dan ketika itu Halimah dan  suaminya  mengembalikannya kepada ibunya, tentulah terdapat kontradiksi dalam dua sumber cerita itu yang tak dapat diterima. Oleh karena itu, beberapa  penulis berpendapat,  bahwa ia kembali dengan Halimah itu untuk ketiga kalinya.

Dalam hal ini, Sir William Muir tidak  mau  menyebutkan  cerita tentang  dua  orang  berbaju putih itu, dan hanya menyebutkan, bahwa kalau Halimah dan suaminya sudah menyadari adanya suatu gangguan  pada anak itu, maka mungkin saja itu adalah suatu gangguan krisis urat-saraf. Dan kalau hal itu tidak sampai mengganggu  kesehatannya  ialah karena bentuk tubuhnya yang baik.

Barangkali yang lain pun  akan mengatakan, baginya  tidak diperlukan  lagi  akan  ada  yang harus membelah perut atau dadanya. Sebab sejak dilahirkan, Tuhan sudah  mempersiapkannya supaya menjalankan risalah-Nya. Dermenghem berpendapat, cerita ini tidak mempunyai dasar kecuali dari yang diketahui orang dari teks ayat  yang berbunyi, "Bukankah sudah Kami lapangkan dadamu? Dan sudah Kami lepaskan beban dari kau? Yang telah memberati punggungmu?" (QS Al-Insyirah: 1-3).

Apa  yang  telah  diisyaratkan  Qur'an  itu  adalah dalam arti rohani semata, yang maksudnya ialah membersihkan  (menyucikan) dan  mencuci  hati  yang akan menerima Risalah Kudus, kemudian meneruskannya seikhlas-ikhlasnya,  dengan  menanggung  segala beban karena Risalah yang berat itu.

Dengan  demikian  apa  yang  diminta  oleh kaum orientalis dan pemikir-pemikir Muslim dalam hal ini ialah bahwa peri hidup Muhammad adalah sifatnya manusia semata-mata dan bersifat perikemanusiaan yang luhur. Dan untuk memperkuat  kenabiannya  itu memang  tidak  perlu  ia harus bersandar kepada apa yang biasa dilakukan oleh  mereka  yang  suka  kepada  yang  ajaib-ajaib.

Dengan  demikian,  mereka  beralasan  sekali  menolak tanggapan penulis-penulis Arab dan kaum Muslimin tentang peri hidup Nabi yang  tidak  masuk akal itu. Mereka berpendapat bahwa apa yang dikemukakan itu tidak sejalan dengan apa  yang  diminta  oleh Al-Qur'an supaya   merenungkan   ciptaan   Tuhan,   dan   bahwa undang-undang Tuhan takkan ada yang berubah-ubah. Tidak sesuai dengan  ekspresi  Qur'an  tentang  kaum Musyrik yang tidak mau mendalami dan tidak mau mengerti juga.

Muhammad tinggal pada Keluarga Sa'ad sampai mencapai usia lima tahun,  menghirup  jiwa  kebebasan dan kemerdekaan dalam udara sahara yang  lepas  itu.  Dari   kabilah   ini   ia   belajar mempergunakan  bahasa  Arab  yang  murni,  sehingga  pernah ia berkata kepada teman-temannya kemudian,  "Aku  yang  paling fasih di antara kamu sekalian. Aku dari Quraisy tapi diasuh di tengah-tengah Keluarga Sa'ad bin Bakr."
  • Sejarah Hidup Muhammad SAW: Terpuji Bagi Tuhan

 Aminah pun hamil, dan kemudian, seperti  wanita  lain ia pun melahirkan. Selesai  bersalin dikirimnya berita kepada Abdul Muthalib  di  Ka'bah,  bahwa  ia   melahirkan   seorang  anak laki-laki. 

Alangkah gembiranya orang tua itu setelah menerima berita. Sekaligus ia teringat kepada Abdullah anaknya. Gembira sekali hatinya karena ternyata pengganti anaknya sudah ada. Cepat-cepat ia menemui menantunya itu, diangkatnya bayi itu lalu  dibawanya ke Ka'bah. Ia diberi nama Muhammad.

Nama ini tidak umum di kalangan orang Arab tapi cukup dikenal. Kemudian dikembalikannya  bayi  itu  kepada  ibunya. Kini mereka sedang menantikan orang yang akan menyusukannya  dari  Keluarga Sa'ad (Banu  Sa'ad),  untuk  kemudian  menyerahkan anaknya itu kepada salah seorang dari mereka, sebagaimana sudah menjadi adat kaum bangsawan Arab di Makkah.

Mengenai tahun ketika Muhammad dilahirkan, beberapa ahli berlainan pendapat. Sebagian besar mengatakan pada Tahun Gajah (570 Masehi).  Ibn Abbas mengatakan ia dilahirkan pada Tahun Gajah itu. Yang lain berpendapat kelahirannya itu  limabelas tahun sebelum peristiwa gajah. Selanjutnya ada yang mengatakan ia dilahirkan beberapa hari  atau  beberapa  bulan  atau  juga beberapa  tahun  sesudah  Tahun  Gajah. Ada yang menaksir tiga puluh tahun, dan ada  juga  yang  menaksir  sampai  tujuhpuluh tahun.

Juga para ahli berlainan pendapat mengenai bulan kelahirannya. Sebagian besar mengatakan ia dilahirkan bulan Rabiul Awal. Ada yang  berkata lahir dalam bulan Muharam, yang lain berpendapat dalam bulan Safar, sebagian lagi menyatakan dalam bulan Rajab, sementara yang lain mengatakan dalam bulan Ramadan.

Perbedaan pendapat itu juga mengenai hari bulan ia dilahirkan. Satu pendapat mengatakan pada malam kedua  Rabiul  Awal,  atau malam   kedelapan,   atau   kesembilan.  Tetapi  pada  umumnya mengatakan, bahwa dia dilahirkan pada tanggal duabelas  Rabiul Awal. Ini adalah pendapat Ibn Ishaq dan yang lain.

Pada  hari  ketujuh  kelahirannya  itu  Abdul Muthalib   minta disembelihkan   unta.   Hal  ini  kemudian  dilakukan  dengan mengundang makan masyarakat Quraisy. Setelah mereka mengetahui bahwa  anak  itu  diberi  nama Muhammad, mereka bertanya-tanya mengapa ia tidak suka memakai nama nenek  moyang.  "Kuinginkan dia akan menjadi  orang  yang terpuji, bagi Tuhan di langit dan bagi makhluk-Nya di bumi," jawab Abdul Muthalib.

Aminah masih menunggu  akan  menyerahkan  anaknya  itu  kepada salah  seorang  Keluarga Sa'ad yang akan menyusukan anaknya, sebagaimana sudah menjadi kebiasaan  bangsawan-bangsawan  Arab di    Makkah.  Adat   demikian   ini   masih   berlaku pada bangsawan-bangsawan Makkah. Pada hari kedelapan sesudah dilahirkan  anak  itu pun  dikirimkan  ke  pedalaman  dan  baru kembali pulang ke kota sesudah ia berumur delapan atau sepuluh tahun.  Di  kalangan  kabilah-kabilah  pedalaman yang terkenal dalam menyusukan ini di antaranya ialah kabilah Banu Sa'ad.

Sementara masih menunggu orang yang akan menyusukan itu Aminah menyerahkan anaknya kepada Thuwaiba, budak perempuan pamannya, Abu Lahab. Selama beberapa waktu ia disusukan, seperti Hamzah yang juga kemudian disusukannya. Jadi  mereka  adalah  saudara susuan.

Akhirnya  datang  juga  wanita-wanita  Keluarga Sa'ad yang akan menyusukan itu ke Makkah. Mereka memang mencari bayi yang  akan mereka  susukan.  Akan  tetapi  mereka menghindari  anak-anak yatim. Sebenarnya mereka masih mengharapkan sesuatu jasa  dari sang  ayah. 

Sedang dari anak-anak yatim sedikit sekali yang dapat mereka harapkan. Oleh karena itu, di antara  mereka  itu tak  ada  yang  mau  mendatangi Muhammad. Mereka akan mendapat hasil yang lumayan bila mendatangi keluarga yang dapat mereka harapkan.

Akan tetapi Halimah binti Abi Dzua'ib yang pada mulanya menolak Muhammad, seperti yang lain-lain juga, ternyata tidak mendapat bayi  lain  sebagai gantinya. Di samping itu karena dia memang seorang  wanita  yang  kurang  mampu,  ibu-ibu  lain pun  tidak menghiraukannya.

Setelah sepakat mereka akan meninggalkan Makkah. Halimah berkata kepada Harits bin Abdul Uzza suaminya, "Tidak senang aku pulang bersama dengan teman-temanku tanpa membawa seorang bayi. Biarlah aku pergi kepada anak yatim itu dan akan kubawa juga."

"Baiklah," jawab  suaminya. "Mudah-mudahan karena itu Tuhan akan memberi berkah kepada kita."

Halimah  kemudian  mengambil  Muhammad  dan  dibawanya pergi bersama-sama   dengan  teman-temannya   ke pedalaman. Dia bercerita, bahwa sejak diambilnya anak itu ia merasa  mendapat berkah. Ternak kambingnya gemuk-gemuk dan  susunya pun bertambah. Tuhan telah memberkati semua yang ada padanya.

Selama dua tahun Muhammad tinggal di sahara,  disusukan  oleh Halimah  dan  diasuh oleh Syaima', puterinya. Udara sahara dan kehidupan pedalaman yang  kasar  menyebabkannya  cepat  sekali menjadi  besar,  dan  menambah  indah  bentuk  dan pertumbuhan badannya.

Setelah cukup dua tahun dan  tiba  masanya  disapih, Halimah  membawa  anak  itu  kepada  ibunya  dan  sesudah  itu membawanya kembali ke pedalaman.  Hal  ini  dilakukan  karena kehendak  ibunya,  kata sebuah keterangan. Dan keterangan lain mengatakan karena kehendak Halimah sendiri. Ia dibawa kembali supaya lebih  matang,  juga  memang  dikhawatirkan adanya serangan wabah Makkah.





























Sunday, May 15, 2011

Berbagai Anggapan yang Salah Seputar Jerawat

Benarkah makan coklat dan kacang bisa menyebabkan jerawat? Lalu, apakah benar pasta gigi bisa membantu menyembuhkan jerawat? Berikut ini mitos-mitos yang beredar seputar jerawat. Baca lebih lanjut agar Anda tak lagi salah dalam merawat kulit wajah.




1. Jerawat disebabkan oleh debu.
Jerawat muncul akibat pori-pori tersumbat oleh minyak, bakteri, dan sel kulit mati.

2. Makan coklat dan gorengan bisa menimbulkan jerawat.
Sampai saat ini, tak ada penelitian yang bisa menemukan hubungan antara jerawat dengan makanan apa pun. Selama dikonsumsi secara tidak berlebihan, makanan tak akan mempengaruhi jerawat.

3. Jerawat bisa diatasi dengan cara sering-sering mencuci muka.
Cucilah wajah dengan sabun atau pembersih yang lembut, maksimal 3 kali sehari. Terlalu sering mencuci wajah bisa menyebabkan kulit iritasi, dan merangsang kulit untuk memproduksi lebih banyak minyak, sehingga jerawat malah makin meradang.

4. Pasta gigi membantu menyembuhkan jerawat.
Pasta gigi tak mengandung zat apa pun yang bisa mengobati jerawat. Carilah obat yang mengandung benzoyl peroxide atau salicylic acid.

5. Memencet jerawat adalah cara tercepat mengusir jerawat.
Dengan dipencet dan dipaksa pecah, bakteri penyebab jerawat justru akan mudah tersebar ke bagian lain. Apalagi jika tangan yang digunakan untuk memencet jerawat tidak steril. Akibatnya, bukan hanya jerawat bertambah parah, tapi juga akan meninggalkan bekas luka di kulit wajah.

6. Sinar matahari membantu menyembuhkan jerawat.
Paparan sinar matahari bisa menyebabkan iritasi yang membuat jerawat makin parah.

7. Jerawat hanya muncul pada kulit remaja.
Pada usia remaja, hormon dalam tubuh banyak mengalami perubahan. Oleh karena itu jerawat lebih sering muncul pada remaja. Namun timbulnya jerawat bukan hanya dipengaruhi oleh hormon, tapi juga oleh kebersihan diri, pola makan, polusi, stres, dan faktor genetik, sehingga anak-anak maupun orang tua pun masih bisa berjerawat.

  • Lima Langkap menutupi Jerawat Dengan Make Up
Menyebalkan rasanya jika ada acara penting yang menuntut kita tampil cantik, tapi jerawat besar nan merah tiba-tiba muncul di wajah. Tak mungkin menyembuhkannya dalam sekejap, namun kami punya trik untuk menutupinya agar tak terlihat.


1. Bubuhkan astringent di kapas, lalu tepuk-tepuk pada jerawat. Jika Anda tak memiliki toner jenis astringent, bisa juga gunakan obat tetes mata. Percaya atau tidak, obat tetes mata bisa mengurangi merahnya jerawat dengan cara mengecilkan pembuluh darah di sekitar benjolan. Teteskan sedikit di atas jerawat, lalu ratakan dengan ujung jari.

2. Senjata utama yang wajib dimiliki untuk menutupi jerawat: concealer. Semua merek kosmetik mengeluarkan produk concealer. Anda bisa memilih jenis yang dirasa paling cocok, baik itu bentuk krim, atau pensil. Pilih concealer dengan warna yang sama dengan warna kulit Anda, dan bubuhkan di benjolan jerawat dan di bagian sekitarnya yang memerah. Agar bebas dari bakteri dan jerawat tak bertambah parah, oleskan concealer dengan kapas atau cotton bud.

3. Supaya concealer bertahan lama, bubuhkan bedak tabur di atas jerawat yang sudah tertutupi concealer. Sekali lagi, gunakan cotton bud atau ujung spons make up yang masih bersih, untuk menghindari jerawat terpapar bakteri.

4. Oleskan foundation ke seluruh permukaan wajah, termasuk bagian jerawat. Concealer yang menutupi jerawat tak akan terhapus karena sudah dilindungi oleh bedak.

5. Setelah foundation dioles rata di wajah, silakan lanjutkan berdandan seperti biasa. Jerawat merah yang mengganggu kini sudah tak terlihat lagi.

  • Lima Cara Alami Memerangi Jerawat Membandel
Timbulnya jerawat di wajah sering kali menganggu penampilan serta menghilangkan kepercayaan diri. Namun tak jarang, produk perawatan yang ditawarkan di pasaran tak mampu menghentikan timbulnya jerawat.


Daripada mengobati, lebih baik mencegah timbulnya jerawat tersebut dengan cara alami. Kuncinya ada di gaya hidup kita. Simak caranya dalam enam langkah yang dikutip dari Carefair.com berikut ini.

1. Perbanyak makan bawang putih
Bawang putih dapat menghancurkan bakteri merugikan di pori-pori kulit. Selain itu bawang putih juga berfungsi meningkatkan sistem kekebalan tubuh, temasuk kulit. Sehingga timbulnya jerawat pun dapat dicegah.

2. Sinari kulit dengan matahari
Kulit memerlukan sinar matahari supaya terjaga kesehatannya sehingga sel-selnya dapat aktif secara sempurna. Biarkan kulit terkena sinar matahari pagi paling tidak 15 menit setiap harinya.

3. Olahraga dan tidur cukup
Stres yang Anda alami setiap hari juga akan memicu ketidakseimbangan hormon dan berakhir pada timbulnya jerawat. Olahraga dan tidur yang cukup akan membantu tubuh menstabilkan kembali hormon-hormon Anda.

4. Cuci muka dengan air hangat
Jerawat bisa timbul karena kotoran yang mengendap di pori-pori. Air hangat akan membuat pori-pori terbuka untuk sementara, sehingga sabun khusus wajah Anda bisa membersihkan kulit secara maksimal. Setelah bersih, basuh kembali wajah Anda dengan air biasa, agar pori-pori kembali menutup.

5. Bersihkan tubuh dari racun
Makanan yang kurang bersih dan polusi yang kita alami setiap hari dapat menjadi racun dan merangsang timbulnya jerawat di kulit. Cara membuang racun (detoksifikasi) yang alami adalah dengan meminum air putih yang cukup setiap hari. Racun-racun yang mengendap di dalam tubuh akan keluar bersama kotoran dan keringat, sehingga jerawat pun tak timbul.

Mudah bukan?

  • Lima Kebiasaan Baik yang Mencegah Kerusakan Kulit
Sadarkah Anda bahwa memakai produk perawatan kulit dari merek yang berbeda-beda ternyata bisa membuat kulit rusak? Agar tak menyesal, simak artikel ini untuk mengetahui kebiasaan apa yang harus dilakukan untuk mencegah kerusakan kulit.


1. Setia pada satu merek
Slogan yang ada di iklan-iklan memang bukan asal bunyi. Setiap merek produk kecantikan memiliki formula masing-masing, yang sudah terjamin aman jika digabungkan dengan produk yang berbeda dari merek yang sama. Namun jika Anda menggunakan toner merek A, pelembab merek B, krim malam merek C, dan scrub merek D, bisa-bisa bahan kimia di dalam masing-masing merek berinteraksi secara negatif dan membuat kulit Anda iritasi.

2. Cuci muka sebelum tidur
Sejak kecil, kita sudah diajarkan untuk selalu mencuci muka sebelum tidur. Nasihat ini harus terus kita jalankan, terutama setelah dewasa dan saat wajah kita sehari-harinya tertutup oleh make up. Satu kali saja Anda lupa mencuci wajah sebelum tidur, makeup dan debu yang menempel di wajah akan menyumbat pori-pori semalaman. Setelah itu, siap-siap saja bertemu jerawat beberapa hari kemudian.

3. Rajin pakai sunblock
Jangan kira sunblock atau pun sunscreen hanya dipakai saat Anda berjalan-jalan ke pantai. Tinggal di negara tropis seperti Indonesia, artinya sengatan matahari akan selalu mengintai kita setiap hari. Sunblock dan sunscreen adalah senjata wajib yang harus dipakai setiap hari agar kulit tak terbakar maupun rusak.

4. Tak pelit beli kosmetik
Tahukah Anda bahwa kosmetik biasanya kadaluarsa setelah 1-2 tahun? Namun demi alasan berhemat, kita tak rela membuang blush on yang masih penuh meski sudah berumur lebih dari dua tahun. Alasannya, "Toh jarang dipakai." Yang perlu Anda tahu, setelah kosmetik melewati masa kadaluarsa, tak terhitung lagi jumlah bakteri yang mengendap di dalamnya. Anda tentu tak mau wajah Anda dilapisi bakteri bukan?

5. Pilihlah sabun mandi yang lembut
Sabun antiseptik memang efektif untuk membersihkan semua kotoran yang menempel di tubuh. Namun jika kita terlalu sering menggunakan, sabun "keras" seperti ini juga membuang kelembapan alami kulit dan bisa membuat iritasi. Agar aman, pilihlah sabun yang lembut, bahkan yang tidak mengandung busa. Cukup gunakan sabun antiseptik jika Anda baru saja beraktivitas tinggi, berkeringat, atau terpapar debu.